Jumat, 28 Agustus 2020

Untuk Kamu


Untuk kamu yang telah mengisi tujuh purnama sepiku

Kujalani sendiri

Tiada hari tanpa sapamu

Tawa dan doa tulusmu untukku dari jarak jauh

Aku tak tahu hubungan ini

Yang ada aku sudah terbiasa

Dengan telpon dan video callmu

Mengantarkan hingga tidur hampir di setiap malamku

 

Kini hariku tanpamu

Aku kehilangan kamu

Dan aku pun harus kembali

Terbiasa sendiri menelan sepiku

 

Allah…

Saat ini aku tak tahu dia dimana

Jikalau dia masih hidup

Semoga dia masih memikirkanku

Kalau dia telah pergi kembali pada keluarganya atau pada-Mu

Semoga itupun juga yang terbaik

Dan tetap kuatkan aku

Kembali menjalani hari sendiriku.

 

Yang terluka karena kehilangan 

Lisa Sulis

 

 


Sabtu, 18 April 2020

TEROR dan TEROR




Mungkin sebutan itu semakin akrab di telinga ku, sejak perceraian ku ramai dibicarakan orang. Tidak hanya sebutan pelakor, bahkan terror kerap aku dapatkan, parahnya lagi hp dan wa ku disadap hingga suatu malam, dini hari yang senyap, hp ku tiba tiba berbunyi sangat keras nya dan tiba tiba locked.

Aku panik sepanik paniknya. Di rumah ku dengan ukurannya cukup besar, sendirian , tengah malam, hp berbunyi keras dan tiba tiba locked.
Sebuah tulisan dan peringatan ada dilayarnya, masih di Bali.. ternyata. Membuatku gugup dan takut.

Aku mencoba memasukkan password, satu dua tiga hingga kembali lagi ke angka nol, tapi tidak mau terbuka. Kucoba lagi memasukkan  angka nol hingga sembilan, tetep tidak mau terbuka. Aku semakin panic karena bunyi hp tidak mau berhenti juga.

Kutekan tombol yang ada di samping sekuatku supaya hp ini bisa segera berhenti atau paling tidak suaranya yang keras itu tidak mengganggu tetanggaku di keheningan malam.

Semalaman mataku tak bisa terpejam. Yah… sejak proses perceraianku menjadi tranding topic di kalangan umum, dan sejak kedekatanku dengan Rizky, kemudian ada beberapa laki laki yang mendekatiku membuat hari hariku tidak tenang.

Aku tidak tahu karakter Rizky hanya saat itu dia begitu perhatian dan sangat possessive 
Aku juga tidak tahu kalo  diam diam dia menyadap hp ku. Dia tahu lokasi ku dimana saja aku berada. Kadang kami bertengkar hanya karena di, dari hp nya melihat posisi ku ada di Mc.D tengah malam, padahal sebenarnya aku tertidur pulas karena kelelahan, seharian berkutat dengan kerjaan dan beberapa complain yang harus aku selesaikan.

Aku sempat menerima pesan melalui FB messenger yang mengaku istrinya dan menuduhku sebagai perebut laki- laki orang. Aduh, pelakor, pelakor itu kalau yamg  perempuannya miskin atau sok bergaya kaya padahal ngak, trus laki laki yang direbutkan itu kaya raya. “ Nah ini? aku? Ini? Laki lakinya saja gaji nya hanya UMK, posisinya hanya staff biasa, nah aku, meski aku janda tapi aku punya semuanya, “ protesku dalam hati. Sebenarnya ngak level kalau aku merebutnya, seperti tuduhan-tuduhan itu.
Meski bukan kaya raya, tapi aku punya semua. Ehm.. bukan sombong,  carrier ku juga sangat bagus di perusahan tempat aku bekerja, rumah aku layak lengkap dengan gazebo, dan perabotan yang terbuat dari jati, mobil Honda warna putih layak, sebidang sawah aku juga punya, kok enak sekali dia menjuluki aku pelakor. “Suamimu itu yang gatel, “ umpatku dalam hati.
Aku telpon Rizky, aku laporkan perihal istrinya yang meneror aku. “Mau aku yang bicara sama dia, atau kamu yang bicara sama istrimu. Kalau aku yang bicara kasar lo yaa.” Ujarku dengan nada meninggi dan agak mengancam.
“Aku yang bicara sama dia, kamu tenang saja. Aku mau hidup sama kamu, bukan dia.” Janjinya.
Dan sejak itu aku tidak menerima terror dari istrinya.

-00-

Tengah malam yang sunyi, kembali aku dikejutkan oleh suara hp ku melengking dengan nada suara yang menakutkan. Meski sudah aku matikan hp itu tetep tiba tiba berbunyi kesetanan.
Aku hanya bisa menangis pasrah, bingung. Sendiri, tengah malam, di rumah yang besar, sendiri, diteror.

Aku ingat beberapa hari sebelumnya aku menerima pesan dari Viber, mengaku istri dari Eka. Memang akhir akhir ini Eka kerap menghubungi ku, urusan business. Tapi aku tidak menyangka kalau istrinya sampai tega mengancamku, padahal komunikasi yang ada hanya urusan business. “Ya Allah, cobaan apa lagi ini,” isakku.

Karena lelah akupun tertidur. Keesokan harinya aku membawa hp ke service center, karena memang aku tidak bisa membuka sama sekali, bener bener locked. L  
Semua data, foto, tidak bisa terselamatkan. Hilang dan hilang. Aku menagis seharian, semua history kerjaan, foto, data ilang. Tapi meski menangis hingga Sembilan puluh hari pun tidak akan bisa mengembalikan data yang telah hilang.

Malam ini kembali aku tak bisa terpejam. Kejadian hp locked membuatkau harus extra hati hati dengan makhluk laki laki. Mengakunya single atau duda tapi ternyata urusan belum beres, sigle tapi pacarnya dimana mana. Hadeehh…

Ku buka wall FB ku, aku begitu kaget, statusku terupdate, padahal jelas bukan aku yang menulis di wall ku sendiri. Seharian ini aku sangat sibuk, hingga tidak sempat melihat wall di FB ku. “Mati aku, ada tang hacked FB ku.”

Aku memang agak gatek, tidak mengerti soal-soal hacked dan bagaimana mengembalikan account yang di-hacked.
Malam itu lama sekali kutunggu pagi. Kusamperin Hendrik begitu sampai di office, anak muda millennial itu jago soal digital, hacked dan online. Dia mengotak-atik dan mencoba menemukan masalahnya.

“Bu, ini disettingan FB nya ibu, notifkasi dan alamat yag dipake alamatnya perempuan ini, “ ujar Hendrik, sambil menunjukkan nama perempuan, lagi-lagi perempuan, yang aku ngk kenal.
“Siapa dia, Buk?” tanya nya.
“Hendrik, sungguh aku ngk tau siapa dia dan apa motivasi nya, kenapa dia hacked FB aku.
“Sebentar, bu, dia berteman sama ini, ini, naahhh ini bu, si Ahmad.” Ujar Hendrik semakin dalam ingin menggali dan semakin penasaran, “ Ibu ada hubungan sama si Ahmad?” tanya nya.
Terror phone locked
“Ya, Allah, Hendrik… Hendrik tahu sendiri kan, dia security kita, dan Hendrik tau, kalau aku baik sama semua staff disini. Memang dia akhir akhir ini sok baik, wa, tapi aku ndak ada maksud apa-apa. Trus dia sempat pinjem uang aku, tapi aku rela memberi uang secara ikhlas ngk usah pinjem, aku kasih uang saja. Trus kalo sekarang dia dan ceweknya or apa lah aku tak tau, kenapa harus hacked FB aku, dan neror melalui FB messenger?

“Tenang, Bu.. sudah saya betulkan. New passwort, account dan lain-lain, dan pastinya sudah saya block complotan itu.”
Bantuan Hendrik hari itu cukup membantu aku lega, meski banyak pertanyaan di benakku kenapa, dan kenapa, dan apakah memang bener bener dia.
Selama ini aku berusaha baik sama orang, malah diteror juga aku.

“Ibu, siihh… terlalu baik sama orang.” Ujar Rudy, atasan si Ahmad, saat aku menceritakan apa yang aku alami dan ternyata si Ahmad sudah mengundurkan diri satu atau dua bulan lalu. “Sialan!” umpatku.

Kejadian terror demi terror masih aku alami, selain aku juga merasa sendirian di Bali, aku mengiyakan ajakan Rizky pacar aku untuk hijrah ke Jawa Tengah supaya lebih dekat dengan dia, supaya dia bisa lebih tenang menjaga aku.
Ku ikuti saran dia, akhirnya aku memutuskan pindah mengikuti dia. Malam itu sudah kupindahkan semua barang-barangku ke Jogja.

Dan terror terror itu masih menjadi pertanyaanku hingga kini, siapa yang melakukannya…


LisaSulis
Yang terluka





Kamis, 16 April 2020

Lara



Kau tau lara
Saat apa yang kau perjuangkan tiba tiba sirna
Saat apa yang kau punya tiba tiba hilang pergi tanpa sisa

Kau tau luka
Saat segala usaha tiada berharga
Saat segala upaya hanya mendapat cerca

Kau tau duka
Saat kehadirannya hanya memberi luka
Saat bicaranya hanya menghadirkan derita
Saat hati sudah tidak ingin bicara


LisaSulis
Hati yang lara